Matafaktanews.com, Lampung Barat – Proyek revitalisasi Gedung SMKN 1 Kebon Tebu, Kecamatan Kebon Tebu, Kabupaten Lampung Barat, menjadi sorotan publik. Pasalnya, pekerjaan yang menelan anggaran cukup fantastis tersebut diduga tidak memenuhi standar teknis dan spesifikasi yang semestinya.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, terlihat sejumlah tiang penyangga gedung masih menggunakan tiang lama, yang seharusnya diganti dalam proyek revitalisasi. Selain itu, atap rangka baja tampak sangat tipis dan diduga tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku untuk bangunan pendidikan.
Tak hanya itu, pada bagian kusen pintu, ditemukan masih menggunakan material lama yang tidak diganti, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait kualitas dan kelayakan hasil pekerjaan revitalisasi tersebut.
Upaya konfirmasi telah dilakukan oleh Ketua OMI ICC (Ombudsman Muda Indonesia – Indonesia Crisis Center), Eprizal, kepada Juli, selaku panitia kegiatan, melalui pesan WhatsApp bernomor 0813-6967-xxxx, namun hingga berita ini diturunkan tidak mendapatkan respons.
Konfirmasi lanjutan juga dilakukan kepada Sugeng, selaku Kepala SMKN 1 Kebon Tebu, melalui WhatsApp di nomor 0822-8024-xxxx, namun tidak ada jawaban maupun tanggapan yang diberikan.
Eprizal menyampaikan bahwa pihaknya menilai pekerjaan revitalisasi Gedung SMKN 1 Kebon Tebu diduga tidak memenuhi standar pekerjaan dan berpotensi merugikan negara serta mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran publik.
“Dalam waktu dekat, kami akan melaporkan temuan ini ke pihak-pihak terkait agar dilakukan pemeriksaan dan penelusuran lebih lanjut,” tegas Eprizal.
Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat gedung sekolah merupakan fasilitas vital bagi dunia pendidikan dan keselamatan siswa serta tenaga pendidik.(DPR/MFN).
